TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA

Kamis, 02 Januari 2014

Fenomena-fenomena Berkaitan Dengan Psikologi Dan Internet

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 08:33:00 PM | Label : | 1 Comments
Fenomena-fenomena Berkaitan Dengan Psikologi Dan Internet

Internet merupakan salah satu peluang manusia untuk terus berkembang maju, namun nampaknya peluang tersebut tak sepenuhnya dimanfaatkan untuk hal positif. Sebagian orang menggunakan internet untuk hal negatif seperti tindakan plagiat, seks dalam internet dan online game yang memberikan dampak negatif bagi pelakunya.


A. Plagiat dalam Internet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (Pendapat dsb) sendiri. dan pagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Sedangkan plagiator adalah sebutan unuk orang yang mengambil karangan (pendapat dsb) orang lain dan disiarkan sebagai karangan (pendapat dsb) sendiri.

Menurut petunjuk teknis pencegahan plagiat UPI ada tiga jenis tindakan plagiat :

  • Menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip beserta rujukannya.
  • Menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata-kata itu atau menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan.
  • Meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya.


Sementara itu, Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University, menggolongkan plagiat menjadi lima jenis, yaitu:

  • "Copy-paste", dalam arti mengambil kalimat atau frase orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan sumbernya.
  • "Word-switch", mengambil kalimat atau frase orang lain dengan mengubah struktur kalimat atau kosakatanya.
  • "Style", dalam arti mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat.
  • "Metafora", dalam arti menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
  • "Gagasan" dalam arti mengambil gagasan, pikiran atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.


Ireton (n.d) melihat tindakan plagiat dari sudut pandang berbeda dengan menggolongkan plagiat menjadi:

  • Plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis tanpa menyebutkan sumbernya.
  • Plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain dengan mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan rujukan.
  • Plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
  • Plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan karya orang lain atau mengumpulkan artikel yang diperoleh dari Internet atau dari teman.
  • Autoplagiat, yaitu menggunakan tugas yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau mengambil pikiran sendiri yang telah dikemukakan dalam naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan sumbernya.


B. Seks Dalam Internet

Salah satu hal yang menyebabkan seks bebas dikalangan remaja adalah pornografi. Internet begitu mudah di akses, menjadikan para pelaku begitu bebas menyebarkan konten-konten pornografi. Bila kita search di google maka begitu mudah mendapatkan semua itu. Bukan dari Barat, tetapi pelakunya dari Indonesia sendiri. Perkembangan pronografi itu sendiri tidak terlepas dari smartphone, handphone canggih yang memiliki banyak filtur, notebook, ataupun tablet yang semakin murah dengan harga yang terjangkau. Sayangnya kemudahan dan kecanggihan itu banyak disalahgunakan hanya  untuk phonesex atau ber webcam sex.

Jiwa yang guncang, kehilangan jati diri,  kebersamaan, pergaulan yang salah,  bersenang-senang, kenikmatan sesaat, nafsu syahwat, dan uang menjadikan mereka terjerumus dalam pornografi. Tak dapat dipungkiri lagi, banyak dampak buruk akibat pornografi, seperti Hilangnya rasa malu, hilangnya rasa cemburu pada pasangannya, hilangnya rasa kepuasan terhadap pasangannya, hilangnya akal pikirannya (yang ada dipikirannya hanyalah seks) , meningkatnya perselingkuhan yang mengakibatkan banyak terjadi perceraian, pembenaran diri sendiri akan kebohongan yang dilakukan seperti sebuah topeng kepribadian yang sungguh berbeda. Dampak buruk pornografi dan seks bebas bukan saja pada diri sendiri tetapi juga berimbas pada keluarganya, lingkungannya serta orang lain. Penularan penyakit kelamin dan AIDS sudah menjadi hal yang tidak menakutkan lagi. Atau yang berupa tindakan kejahatan serius seperti pencabulan, penyebaran film porno, perkosaan, pembunuhan disertai perkosaan, perdagangan manusia dan lain-lain.


C. Online Game

Semua kalangan usia di hampir seluruh lapisan masyarakat tahu game online. Walaupun mungkin ada yang belum memainkannya. Game online dapat memberikan keuntungan dan kerugian bagi si pengguna. Game online sendiri mulai booming sejak tahun 2007 lalu. Dari pertama keluar, game online memang sangat menarik, karena selain bisa battle dengan lawan yang jauh dimata, kita pun bisa chatting saat memainkannya.

Maka dari itu, banyak masyarakat yang kecanduan akan game online ini. Berikut adalah keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan game online.

1. Keuntungan :
  • Melatih kesabaran kita.
  • Sebagai sarana hiburan.
  • Meningkatkan kemampuan saraf motorik pada otak kita.
  • Game dapat melatih kita untuk berbahasa asing, karena pada umumnya menggunakan Bahasa Inggris.
  • Melatih kreatifitas dan respon otak.
  • Melatih insting seseorang.
  • Ajang menambah kawan.
  • Menjadi kreatif
  • Melek teknologi



2. Kerugian :

  • Dapat menyebabkan kecanduan, karena asyik memainkan game ini karena levelnya terus berlanjut sampai akhir final.
  • Lupa waktu.
  • Berlama lama main game di depan monitor juga tidak baik untuk mata, karena itu jelas akan merusak mata kita, dan juga ketahanan fisik akan terganggu. Bayangkan ada orang yang bermain game sampai larut malam, jelas akan mengganggu kesehatannya.
  • Boros. Jika kita memainkan game ini di rental atau warnet.
  • Mengganggu konsentrasi terhadap hal lain, karena hanya fokus dengan game.



sumber
v
http://sosbud.kompasiana.com/2013/02/05/pornografi-seks-bebas-dan-dampaknya-525771.html

Penelitian Psikologi dan Internet

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 04:31:00 PM | Label : | 1 Comments

Penelitian Psikologi dan Internet

Istilah publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin publicare yang berarti mengumumkan. Dari penjelasan tersebut, penulisdapat menarik kesimpulan bahwa istilah publikasi dapat diartikan sebagai pengumuman tentang suatu hal yang disiarkan lewat media elektronik atau diterbitkan di media cetak. Saat ini telah di temukan sebuah inovasi baru dalam kegiatan publikasi, yaitu publikasi online


A. Publikasi Online

Informasi, pesan atau pengumuman dalam bentuk online yang diterbitkan dan diumumkan dalam dunia internet melalui media elektronik baik melalui komputer, leptop, handphone atau apa saja yang dapat terhubung dalam dunia online.

Banyak yang dapat kita lakukan dalam publikasi online misalnya, berjualan atau memasarkan produk-produk baru atau produk bekas sekalipun banyak juga perusahaan atau hanya sekedar home production yang dipasarkan melalui publikasi online, semua itu sangat bermanfaat dan lebih hemat sebab hanya dengan menggunakan koneksi internet kita sudah dapat menyalurkan serta menyebarkan apa yang kita butuh informasikan ke pada seluruh masyarakat, baik itu dalam atau pun luar negeri. mengingat jangkauan koneksi internet yang sangat luas.

Strategi Publikasi Online :

  • Ketahui Ruang Lingkup Sasaran

Hal yang wajib dilakukan sebelum melancarkan publikasi adalah mengenali sasaran.Jika ruang lingkup sasaran kita hanya sebatas satu kampus, maka kita bisa mempublikasikan di grup online lingkup kampus. Begitupun jika ruang lingkup regional, nasional, atau bahkan internasional. Kita bisa mempublikasikan di grup dengan lingkup yang sesuai.

  • Kenali Perilaku Sasaran

Dengan mengenali perilaku sasaran, maka kita akan bisa menyesuaikan dengan kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan oleh sasaran kita. Semisal, kita mengetahui bahwa acara kita diperuntukkan bagi kalangan pemuda yang suka desain dan fotografi. Kalangan tersebut menyukai desain poster yang menarik dan sering berkunjung di grup desain / fotografi. Dengan demikian, cara kita dalam mempublikasikan adalah dengan menggunakan desain yang menarik dan melalui grup desain dan fotografi.
Perilaku sasaran juga bisa berupa bahasa yang sering digunakan. Bahasa mempengaruhi materi publikasi. Gunakan bahasa sesuai dengan bahasa yang sering digunakan oleh sasaran.

  • Lakukan pada Saat Primetime

Jejaring sosial memiliki suatu waktu yang paling efektif untuk mempublikasikan sebuah wacana. Di waktu itu terdapat sangat banyak pengguna yang sedang online. Berdasar riset, waktu primetime jejaring sosial adalah sekitar pukul 19.30 – 22.30. Di waktu – waktu itulah, kita bisa menggencarkan publikasi acara kita. Semakin banyak pengguna yang online, semakin banyak pula pengguna yang melihat materi publikasi kita.


B. Etika Dalam Penelitian Dengan Bantuan Internet

Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.

Secara garis besar, penelitian percobaan (eksperimen) terbagi menjadi penelitian laboratorium (laboratory experiment) dan penelitian lapangan(field experiment). Masing-masing penelitian tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri

1. Penelitian laboratium
Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.
- Kelebihan penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini lebih dapat di pertanggungjawab kan keabsahannya karena hanya memfokuskan pada pengujian hubungan sebab dan akibat.
- Kelemahan penelitian laboratorium adalah penelitian ini belum tentu dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan terbuka, dimana kelompok eksperimen masih dapat berhubungan dengan faktor-faktor luar.

Kelebihan penelitian lapangan adalah :
Hasil penelitian ini dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kelemahan penelitian lapangan adalah : 
Tingkat kepastian hubungan sebab akibat tidak sebesar pada penelitian laboratorium karena sulitnyauntuk mengontrol variabel-variabel pengganggu.

Dalam melakukan sebuah penelitian percobaan, terdapat etika dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh sang peneliti karena menyangkut kebebasan dan hak asasi subjek penelitian.
Berikut adalah etika penelitian percobaan:
  • Kebebasan bagi publik untuk mengakses hasil penelitian.
  • Menjaga kerahasiaan (privacy) subjek penelitian.
  • Mengirimkan hasil penelitian kepada subjek.
  • Memberikan hal subjek dan meminta persetujuan terlebih dahulu.
  • Memberitahukan secara jujur dan jelas kepada subjek tentang prosedur  penelitian yang telah dilakukan.
  • Memberikan terapi atau bantuan pemulihan kepada subjek yang mengalami akibat negatif, baik secara fisik atau psikis dari penelitian, sampai kembali sehat seperti semula.
  • Penelitian yang melibatkan binatang harus memperhatikan akibat negatif yang mungkin dialami binatang, seperti indra melemah, menyendiri, serta memar atau luka fisik.



C. Pembahasan Tentang Penelitian yang Berhubungan Dengan Internet

Jurnal yang akan kita bahas saat ini berjudul : "Adiksi terhadap game online pada anak usia sekolah di warung internet penyedia game online" 
Jurnal ini membicarakan tentang bagaimana pesatnya perkembangan dunia internet, dan begitu pula dengan perkembangan game online, namun aktivitas bermain online yang berlebihan dapat menimbulkan dampak yang negatif.
Peneliti menggunakan sampel anak usia sekolah sebab berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif dan dengan menggunakan sistem kuisioner baku oleh lemmens dengan 7 standarisasi kecanduan yang diberikan kepada 71 anak, peneliti mendapatkan hasil bahwa anak usia sekolah memiliki resiko lebih besar untuk terkena sikap adiksi terhadap game online.

Pada usia tersebut anak-anak biasanya menyukai game yang bersifat peraturan. adapun kriteria dari penderita game addiction adalah :
  • Salience
  • Tolerance
  • Mood modification
  • Relapse
  • Withdrawal
  • Conflict
  • Problems


Penanganan yang paling baik untuk menangani kecanduan akan game online menurut young adalah dengan menjaga sesi bermain artinya tetap bisa bermain sering namun singkat. selain itu pemian dapat memilih permainan yang lebih bersifat "nyata" sebab dukungan kegiatan di dunia nyata begitu berpengaruh besar terhadap pemulihan.



sumber
v
http://mazayadesya.blogspot.com/2012/11/final-softskill-psikologi-dan-teknologi.html

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal (2)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 04:20:00 PM | Label : | 0 Comments

Global Brain Dan Peran Internet

Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model consciousness & mendorong terbentuknya collective unconsciousness

A. Mediasi
Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.

Mediasi disebut emergent mediation apabila mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang solider.

Pengertian mediasi menurut Priatna Abdurrasyid yaitu suatu proses damai dimana para pihak yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang mediator (seseorang yg mengatur pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg bersengketa) untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar besar tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga (mediator) berperan sebagai pendamping dan penasihat. Sebagai salah satu mekanisme menyelesaikan sengketa, mediasi digunakan di banyak masyarakat dan diterapkan kepada berbagai kasus konflik.


B. Model of Consciousness
Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran. Model of consciousneess antara lain:

  • Global Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
  • Multiple Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
  • The Dynamic Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
  • Information Integration dikemukakan oleh Tononi (2004)
  • Thalamocortical rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras & Pedroarena (1998)
  • Coalitions of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
  • Field Models dikemukakan oleh Kinsbourne (1988)

Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merrah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.


C. Collective Unconsciousness
Adalah bagian dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh Carl Jung, collective unconsciousness adalah bagian dari unconscious mind yang terdapat di dalam manusia dan semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur dari psyche secara otomatis mengorganisir berbagai macam pengalaman.



sumber
v
http://amanda2609.blogspot.com/2012/11/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal (1)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 04:16:00 PM | Label : | 0 Comments


Dampak Internet Terhadap Masyarakat Luas Dari Berbagai Tinjauan Bidang Psikologisnya

Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif maupun efek negatif.

Efek positif yang didapat karena semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak kalah besar dari efek positif yang diberikan.

Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:
  • Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
  • Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
  • Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan.


Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
  • Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
  • Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
  • Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.



sumber
v
http://amanda2609.blogspot.com/2012/11/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html


Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Internet

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 04:04:00 PM | Label : | 0 Comments

Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Internet

Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Komputer sebagai media komunikasi,yaitu komunikasi antara seseorang individu dan individu lain dilakukan melalui komputer. Teknologi online juga membuat sangat sederhana untuk berpartisipasi dalam dukungan komunitas dan kelompok. Walaupun internet dikembangkan pada tahun 1960 penelitian lain yang menunggunakan komputer untuk membiarkan individu berkomunikasi atau berbicara untuk perangkat lunak Program.

Perangkat lunak ini disebut ELIZA, adalah sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum di 1960 untk meniru komunikasi seorang terapis.Ini adalah contoh pertama dari komputer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.

E-Terapi adalah sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan klien cara mengakses seorang profesional kesehatan mental secara online.e-terapi yang sering dilakukan melalui komunikasi e-mail dengan terapis,hal ini juga dapat termasuk chat dan koferensi video ,meskipun ini kurang sering digunakan.Juga disebut sebagai terapi online.

Dampak positif dari psikoterapi online ini antara lain; dapat mengikuti tes secara gratis, hasilnya dengan cepat dapat diketahui, dapat melakukan tes berkali-kali, dan dapat dilakukan kapan saja.
Dampak negatifnya; hasil yang didapatkan kurang akurat karena kita tidak dapat berkonsultasi kepada psikolog secara langsung, alat tes psikologi bisa saja jadi tak rahasia lagi, dan lain sebagainya.


Ciri psikoterapi :

  • Proses : Interaksi pihak, formal, profesional, legal, etis
  • Tujuan : Perubahan kondisi psikologis individu - pribadi yang positif / optimal (afektif, kognitif, perilaku/kebiasaan)
  • Tindakan, berdasar : - ilmu (teori-teori), teknik, skill yang formal - assessment (data yang diperoleh melalui proses assessment - wawancara, observasi, tes, dsb)


Tujuan terapi (Korchin) :

  • memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
  • mengurangi tekanan emosional
  • mengembangkan potensi klien
  • mengubah kebiasaan
  • memodifikasi struktur kognisi
  • memperoleh pengetahuan tentang diri
  • mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
  • meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
  • mengubah kondisi fisik
  • mengubah kesadaran diri.
  • mengubah lingkungan sosial


Dasar psikoterapi :

Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi / diubah melalui intervensi psikologi yang direncanakan

Terapi akan efektif jika :

  • Adanya pemulihan dalam hubungan interpersonal
  • Adanya keterampilan coping yang lebih baik - pertumbuhan personal



sumber
v
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi


Tes Psikologi Online

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 03:56:00 PM | Label : | 0 Comments

Tes Psikologi Online

Tes psikologi atau psikotes sendiri merujuk pada suatu prosedur sistematis untuk mendapatkan sampel perilaku yang relevan dengan fungsi kognitif atau afektif. Setelah mendapatkan sampel perilaku yang relevan tersebut, kemudian dilakukan evaluasi dan penilaian berdasarkan standar penilaian yang ada.
Karena penilaian tersebut, maka setiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda dan mendapatkan hasil yang berbeda pula. Tes psikologi online yang sering kita temui, mencoba untuk menyajikan terhadap kemampuan kognitif atau afektif tertentu bagi diri seseorang.

Jenis-jenis Tes Psikologi Online

Jika melihat sekilas dalam tes psikologi online yang banyak terdapat di dunia maya, maka kita akan dapat mengelompokkan beberapa jenis tes tersebut. Pengelompokkan tentang jenis tes psikologi sebenarnya sama dengan pengelompokkan di dalam pembelajaran tentang diagnostik yang diberikan kepada mahasiswa fakultas psikologi. Jenis-jenis tes psikologi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Tes Matematika
Tes psikologi secara online salah satunya memuat tentang tes matematika. Tes matematika ini memuat tentang hal-hal seputar deret, irama bilangan, penjumlahan, pengurangan, dan pembagian.

2. Tes Logika atau Penalaran
Tes psikologi online tentang logika atau penalaran biasanya berupa deret huruf maupun penalaran yang terdiri atas deret gambar, baik dua maupun tiga dimensi. Hal yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan kita dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu yang kemudian diwujudkan dengan gambar.

3. Tes Verbal
Tes psikologi online tentang verbal mengukur kemampuan berbahasa seseorang. Tes ini bisanya terdiri atas tes sinonim atau padanan kata, antonim atau lawan kata, penalaran verbal yang bisa jadi berupa soal mengerti sebuah wacana tertentu, juga soal diksi, dan pengertian serta perbandingan antarkata.

4. Tes Kraeplin atau Tes Pauli
Tes ini banyak sekali terdapat dalam tes psikologi secara online karena bersifat hitungan dengan angka yang berganti-ganti menjulang ke atas. Hal yang diukur dalam tes ini sebenarnya adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, penyesuaian diri, ketelitian, dan sekaligus kecepatan dalam mengerjakan tugas.

5. Tes Wartegg
Meskipun jarang, tetapi tes wartegg juga dibahas dalam tes psikologi secara online. Tes wartegg menyajikan sebanyak delapan tanda yang kemdudian kita diperintahkan untuk menggambar sesuatu dari tanda-tanda yang telah disediakan tersebut. Tes ini mengukur tentang kepribadian seseorang dan cara sistematis seseorang dalam menyelesaikan persoalan.

6. Tes Draw-A-Person (DAP)
Tes DAP memerintahkan kita untuk menggambar orang dalam bentuk detail. Gambar orang ini tak bisa diganti dengan gambar binatang, tumbuhan, maupun benda mati. Tes ini bukan menilai kemampuan kita dalam melukis atau menggambar. Oleh karenanya, dalam tes psikologi online, tes ini tidak terlalu banyak dibahas. Sebenarnya yang ingin diukur kepribadian kita dengan cara melihat tebal tipisnya goresan pensil, jenis kelamin orang yang digambar, dan beberapa detail lainnya.

7. Tes BAUM
Tes ini juga merupakan tes kepribadian, yaitu kita diminta untuk menggambar pohon berkayu. Tak boleh menggambar pohon pisang, kelapa, atau tanaman perdu. Tes BAUM jarang diberikan pada tes psikologi online karena sistemnya memang bukan mengambil skor nilai, tetapi menilai kepribadian dari goresan tangan.

8. Tes Army Alpha dan Beta
Tes ini merupakan tes yang seringkali digunakan dalam rekrutmen bidang angkatan bersenjata dan telah dipakai sekian lama di USA. Tes Army-Alpha dan beta jarang muncul pada tes psikologi online karena sifatnya yang memilih gambar-gambar hilang dalam beberapa gambar yang terpotong. Tes ini untuk menilai kecermatan serta ketepatan seseorang dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan menentukan keputusan.

9. Tes Minat dan Bakat
Tes bakat banyak terdapat dalam tes psikologi online seperti MBTI, mulai dari versi pertama sampai dengan versi yang telah disempurnakan. Fungsi tes bakat yaitu untuk mengukur minat dan bakat seseorang dalam satu bidang tertentu.

Tes ini dipergunakan ketika akan mengarahkan siswa memilih jurusan di SMA. Bisa juga dipergunakan ketika siswa akan memilih jurusan ketika kuliah agar sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Bisa jadi seseorang memiliki bakat pada bidang verbal, bidang eksak, atau kesenian, serta memiliki bakat kepemimpinan. Ada juga bakat yang tidak bisa diukur dengan tes ini.
10. Tes EPPS

Ini merupakan tes yang banyak dibahas dan disajikan dalam tes psikologi online. Test EPPS termasuk jenis tes kepribadian. Tes ini terdiri atas sembilan puluh nomor lebih. Kesemua soal pada tes EPPS memiliki keterkaitan hubungan antara satu pernyataan dengan pernyataan yang lainnya.
Tes ini digunakan untuk mengukur seberapa besar motivasi, kebutuhan, dan sikap seseorang dalam menghadapi permasalahan atau pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Jawaban EPPS pastilah beragam antara satu orang dengan lainnya. Namun, percaya diri dan konsistensi merupakan hal terbaik yang perlu dijaga ketika kita mengerjakan tes EPPS.

Tip Sukses Hadapi Tes Psikologi Selain Mempelajari Tes Psikologi Online

Beberapa tes psikologi memang tak bisa dipelajari meskipun kita sudah berlatih melalui tes psikologi online. Namun, beberapa lagi membutuhkan kecermatan dan konsistensi diri kita agar mendapatkan hasil sesuai harapan. Berikut beberapa tip sukses menghadapi tes psikologi untuk meraih kesuksesan menuju jenjang sekolah atau perolehan pekerjaan yang lebih baik.

1. Persiapan Ffisik Sebelum dan Ketika Berlangsungnya Tes

Persiapkan alat tulis sesuai standar tes. Meskipun tidak diumumkan, biasakan untuk menyiapkan alat tulis sebelum berangkat ke tempat tes. Beberapa di antara alat tulis yang perlu dipersiapkan adalah pensil 2B, pensil HB (untuk menggambar), penghapus pensil, pulpen (jangan bolpoint karena tintanya bisa luntur), dan penggaris.

Beristirahat dengan cukup, terutama pada malam sebelum tes berlangsung. Dengan istirahat yang cukup, maka pagi harinya kita bisa menghadapi tes dengan perasaan segar bugar dan penuh konsentrasi.

Membersihkan diri dan makan pagi. Sebelum berangkat ke tempat tes, usahakan mandi dan berpakaian rapi. Kebersihan diri dan pakaian menunjang performance dan kepercayaan diri sehingga bisa berkonsentrasi menghadapi tes psikologi. Karena ini bukan lagi tes psikologi online seperti latihan kita selama ini. Jangan lupa pula untuk makan pagi agar perut terisi dengan secukupnya.

Mengetahui tempat tes sehari sebelumnya. Jangan lupa untuk mencari tempat penyelenggaraan tes psikologi yang akan dihadapi. Hal ini untuk memudahkan kita mencarinya keesokan hari sehingga menghemat waktu dan tenaga untuk mengerjakan tes saja.

2. Persiapan Psikis

Persiapan psikis yaitu persiapan mental sebelum dan ketika menghadapi tes psikologi. Persiapan mental ini bisa mulai dilakukan pada saat latihan dengan tes psikologi secara online. Karena melatih mental adalah melatih kepercayaan diri, keyakinan, dan tindakan jujur diri kita masing-masing. Dengan adanya kepercayaan diri dan keyakinan akan apa yang telah dilakukan tersebut, maka hasil yang diperoleh juga akan maksimal dan tepat pada sasaran yang diinginkan.

Selain berlatih tes psikologi online, yang perlu untuk dilakukan terutama adalah berdoa. Dengan berdoa dan meminta pertolongan kepada Tuhan, maka semua pekerjaan yang kita lakukan akan menjadikan baik adanya.



sumber
v
http://www.anneahira.com/tes-psikologi-online.htm

Psikologi Dan Internet Dalam Lingkup Interpesonal (3)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 03:50:00 PM | Label : | 0 Comments

Computer Supported Cooperative Work

CSCW pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial.

Dengan CSCW maka groupware dapat dimaksimalkan dengan kakas dan teknik yang dikembangkan oleh CSCW tersebut. Sehingga sistem kerja kelompok yang terkoneksi internet bisa dimaksimalkan serta dicari pengembangannya lebih lanjut.



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Computer_supported_cooperative_work

Psikologi Dan Internet Dalam Lingkup Interpesonal (2)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 03:31:00 PM | Label : | 0 Comments

Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet

Penyebab daya tarik antara individu yang satu dengan yang lainnya adalah :
  • Kedekatan fisik
  • Kesamaan pendapat dan kepribadian, minat dan pengalaman, gaya interpersonal
  • Adanya rasa suka secara timbal balik (reciprocal liking)
  • Daya tarik fisik.


Teori-teori Keterikatan Interpersonal
  1. Social Exchange Theory: Gagasan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
  2. Equity Theory: Gagasan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.


Tujuan Komunikasi Interpersonal
  1. Menemukan Diri Sendiri
    Tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
  2. Menemukan Dunia Luar
    Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa, hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
  3. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
    Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
  4. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
    Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis dan membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
  5. Untuk Bermain Dan Kesenangan
    Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
  6. Untuk Membantu
    Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.


Efektifitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). ( Devito, 1997, p.259-264 ).
  1. Keterbukaan (Openness)
    Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidakacuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).

  2. Empati (empathy)
    Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

  3. Sikap mendukung (supportiveness)
    Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategi, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.

  4. Sikap positif (positiveness)
    Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

  5. Kesetaraan (Equality)

  6. Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.


Bicara tentang ketertarikan interpersonal dalam internet, Komputer merupakan media komunikasi yang memberikan tempat baru bagi pengaruh keakraban. Kenyataannya, seseorang dengan jarak ribuan mil menjadi tidak berarti dengan adanya internet walau tidak bisa bertemu. Keakraban dan jarak fungsional ditentukan oleh layar komputer. Apakah terdapat perbedaan antara hubungan yang dijalin via computer dibanding dengan yang dibentuk dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja iya, karena ketika berjumpa melalui internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas percakapan, sedangkan mereka yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, & Gleason, 2002). Jika kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita segera melihat penampilan fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu online, mereka dapat menyembunyikan tampangnya dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya tariknya, seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial. Anonimitas internet dapat memudahkan orang untuk mengungkapkan informasi personalnya. Sebagai akibatnya, individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu mengekspresikan aspek-aspek penting dari diri riil mereka saat berinteraksi melalui internet. Katelyn McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang mungkin menjalin persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang melalui tatap muka.

Melalui internet orang dapat melakukan komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus, chatting online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara bersama, atau beberapa komunitas website (social networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke depan publik. Beberapa individu lebih merasa dirinya nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya dibandingkan teman dalam dunia nyata. Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata. dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang terlibat dalam komunikasi cyberspace (seperti; mailing list, diskusi group, forum, chat rooms, bulletin boards, dsb) memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam hubungan sosial, akan tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata.

Minimnya komunikasi verbal, dimana individu mencoba memahami teks-teks kalimat yang muncul membuat kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi pengguna internet (Huang, 1996). Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada tingkat pemahaman teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa orang, tidak perlu takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas dalam mengekspresi dirinya dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata adalah hal yang sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang baru kita kenal.

Dalam beberapa hal, beberapa individu juga cenderung untuk menutup dirinya dan bersikap bohong, dimana kata-kata teks yang diungkapkan tidak sesuai dengan perilakunya dalam keseharian, kejadian ini akan terus berlanjut selama komunikasi di internet terus dilakukannya. Teks juga hanya memberikan pemahaman yang tidak memadai dalam memahami sebuah kondisi emosional, kesalahan dalam interpretasi sering terjadi dibandingkan dengan kondisi nyata (real life). Kondisi-kondisi ini akan menjadi tantangan bagi pengguna internet untuk terus melibatkan dirinya secara online lebih mendalam.


Hambatan Psikologi dalam Interpersonal-Relation

Sejalan berkembangnya ketertarikan interpersonal dalam internet muncullah suatu relationship (hubungan) seperti pertemanan, murid-guru, kelompok, hubungan kerja, bahkan hubungan kekasih. Namun dalam berjalannya hubungan tersebut tidak sepenuhnya lancar atau aman, bahkan ada beberapa kejadian dimana suatu hubungan harus hancur karena beberapa hal yaitu :

Identitas Palsu, dalam dunia maya seorang netter dapat menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu yang dirancang seseorang pada akun facebooknya, atau bisa juga orang tersebut memalsukan sebagian statusnya seperti seorang yang telah menikan memasang status single pada facebooknya untuk mencari perhatian orang lain atau memudahkannya mencapai sesuatu.

Kurang Terjaminnya Komitmen, setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan kemudian pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.

Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika anda berkunjung ke situs (yahoo.com) dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku maka anda akan menemui komentar-komentar yang diketik dengan eksplisit dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.


Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online-Relation

Selain adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia maya di dalamnya juga terdapat beberapa perilaku negatif seperti adanya cyber-cheating dan cyber flirting.

Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.

Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut.



sumber
v
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html
http://dnf10.blogspot.com/2012/11/psikologi-ketertarikan-interpersonal.html


Psikologi Dan Internet Dalam Lingkup Interpesonal (1)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 02:53:00 PM | Label : | 0 Comments

Sejarah Komunitas online

Komunitas Online
Pertumbuhan jaringan Komputer global yang disebut internet, berjalan cepat. Internet memfasilitasi munculnya interaksi online yang cepat tersebar. Interaksi ini membentuk suatu komunitas yang disebut komunitas online. Komunitas ini memiliki berbagai kepentingan dari kelompok-kelompok kecil yang terlibat dalam diskusi dengan topik tertentu, sampai jaringan pemasaran barang dan informasi. Media ini juga bisa digunakan untuk agenda kepentingan politik, sarana komunikasi keluarga dan etnis, penjualan barang konsumsi, sampai kepentingan perusahaan multinasional.

Minat antropologi pada praktek-praktek sosial dan komunikasi internet relatif baru, sehingga fokus, metodologi dan pendekatan belum muncul. Penelitian antropologi tentang Internet dan komputasi mencerminkan fakta bahwa antropologi belum memainkan peran sentral dalam studi media massa. Antropolog telah memposisikan media sebagai perangkat untuk budaya (Dickey 1997) atau teknologi secara umum dilihat sebagai konteks dan bagian dari,budaya (Aronowitz 1996,Hakken 1999, Latour 1992, Pfaffenberger 1992). Akibatnya, banyak pemahaman tentang informasi dan teknologi komunikasi berasal dari disiplin ilmu lain. Ahli antropologi tertarik, karena ada hubungan yang kuat antara budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Praktek sosial budaya yang berkomunikasi dengan bahasa, interaksi sosial, muncul dari informasi dan teknologi komunikasi baru. Orang melihat ruang internet dan teknologi sebagai “terus-menerus dengan dan tertanam dalam ruang sosial lain” yang “terjadi dalamduniawi sosial struktur dan hubungan yang mereka mungkin mengubah tetapi mereka tidak dapat melarikan diri “(Miller & Slater 2000, hal 5).

Suatu pendekatan antropologi dibangun untuk melihat fenomena interaksi online. Adanya interaksi online yang memunculkan komunitas, memunculkan perdebatan bagaimana dengan komunitas online, apakah bias disebut komunitas, apakah itu komunitas, bagaimana komunitas online itu. Pembahasan tentang konsep interaksi, kelompok, masyarakat juga muncul. Perdebatan juga muncul dalam mendekonstruksi dikotomi dari offline dan online, nyata dan virtual, dan individu dan kolektif.

Dalam literatur ilmiah tentang komunikasi internet, perdebatan terus tentang apakah komunitas online, virtual, atau komputer-mediated nyata atau bayangkan (Bordieu & Colemen 1991, Calhoun 1991, Markham 1998, Oldenburg 1989, Rheingold 1993, Thomsen et al. 1998). Apakah komunitas online yang terus berinteraksi bisa disamakan dengan konsep tentang masyarakat.

Kemudian dalam penelitian memunculkan pertanyaan. Di mana anggota masyarakat menempatkan komputer dan media informasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka? Bagaimana alat-alat komunikasi mengubah konteks dan bingkai praktek komunikatif? Apakah bentuk komunikatif yang berkembang sebagai akibat dari media baru dalam komunikasi? Bagaimana teknologi meningkatkan atau menggantikan wacana dan praktek-praktek tradisi? Bagaimana teknologi baru mengubah pola hubungan? Bagaimana struktur linguistik mempengaruhi interaksi online offline pada prakteknya?

Dalam sosiologi dan psikologi, serta dalam genre populer lebih, ruang virtual memungkinkan untuk konstruksi identitas. Dalam interaksi online, sebagai tempat identitas yang dinegosiasikan, direproduksi, dan diindeks, yang bias tidak sesuai dengan konteks offline. Sifat dari interaksi “kelompok online dapat secara signifikan berbeda untuk komunitas offline mereka “(Morton 2001, hal 4)

Dalam antropologi, beberapa peneliti telah mencoba melihat fenomena online dalam konteks yang lebih luas, termasuk aspek kekuasaan dan hierarki sosial. Mereka menghubungkan dengan keadilan, masalah sosial, akibat dan dampak, perbedaan kesempatan dalam akses kepada tehnologi informasi termasuk internet. Fenomena internet menarik untuk mengajukan pertanyaan bahwa, apakah metode penelitian etnografi bisa menggunakan tehnologi baru, termasuk penelitian online, wawancara online, dan bagaimana dengan privasi.



Polarisasi dalam Internet - Polarisasi Kelompok

Polarisasi kelompok itu ialah norma penentu arah anggota kelompok yang berhubungan dengan self-perception dan self-presentation yang dikehendaki. Fenomena polarisasi kelompok (grup polarization phenomenon) adalah kecenderungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke arah yang lebih teliti atau lebih mengandung resiko. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih. Kohesivitas kelompok merupakan derajat dimana anggota kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama, dan ingin selalu mendambakan kehadiran anggota lainnya. Biasanya kohesivitas ini dikaitkan dengan produktivitas kelompok. Namun tidak semua bentuk kohesivitas kelompok ini berdampak positif, karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform terhadap norma kelompok.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok yaitu anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.

Faktor situasional karakteristik kelompok :

ukuran kelompok.
jaringan komunikasi.
kohesi kelompok.
kepemimpinan

Kebutuhan interpersonal ;

ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion)
ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control)
ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain


sumber
v
http://catatanmashudiwahyu.blogdetik.com/2013/10/08/sejarah-komunitas-online/
http://andifirra.blogspot.com/2013/11/pti-mengenal-internet-komunitas-online.html




Kelompok Unik dalam Internet  - Kelompok Kerja Virtual

Kelompok kerja virtual adalah sekumpulan orang yang bekerja dalam sebuah proyek yang umum melalui teknologi misalnya email , pesan instan , dan database bersama . Mereka menggunakan komputer agar dapat berinteraksi dengan anggota lain yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama . Kelompok kerja virtual memiliki keunggulan dibanding kelompok kerja laiinya misalnya : lebih cepat berbagi informasi , pengambilan keputusan dan perampungan pekerjaan .


Kelompok Kerja - Brainstorming Elektronik

Brainstorming merupakan teknik kreativitas yang dirancang untuk menghasilkan sejumlah ide - ide besar untuk solusi suatu masalah . Elektronik brainstorming adalah versi komputerisasi dari teknik brainwriting manual. Hal ini biasanya didukung oleh sistem rapat elektronik (EMS), tetapi juga bentuk yang lebih sederhana dapat dilakukan melalui email dan mungkin browser berbasis, atau menggunakan peer-to-peer software.


Mengembangkan Kepercayaan dalam Tim Virtual

Untuk menciptakan teknologi baru para anggota Tim Virtual dituntut untuk berkolaborasi antar anggota tim . Hal ini hars ditunjang dengan dipupuknya kepercayaaan antar anggota tim . Hal ini dapat dilakukan oleh Leader tim dengan melakukan langkah - langkah sebagai berikut :
  • Meningkatkan tanggung jawab bersama
  • Pertukaran informasi
  • Pengembangan ide - ide baru
  • Memberikan motivasi kepada team
  • Berani mengambil resiko dan tanggung jawab ketika proyek tersebut mendapat masalah dan dengan cepat menyelesaikan masalah tersebut
  • Menciptakan kejujuran dan keterbukaan satu sama lain



sumber
v
http://www.navinot.com/2010/01/28/membangun-tim-virtual/
http://www.scribd.com/doc/140932960/Cara-Membangun-Kepercayaan-Dalam-Tim
◄ Posting Baru Posting Lama ►
Semua konten atau isi yang terdapat di postingan di psycholozy.blogspot.com, merupakan hak cipta masing-masing pemilik. Jika Anda pemilik hak cipta dari suatu konten atau isi dan tidak ingin ditampilkan dalam psycholozy.blogspot .com, Anda dapat mengirimkan email pemberitahuan dan saya akan segera menghapus konten atau isi yang bersangkutan. Klik Contact Me untuk tindak lebih lanjut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Join Our Fan Page on Facebook!

Chat

Join Conversation

Copyright © 2012. psycholozy - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz