TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA

Minggu, 29 Maret 2015

Psikoterapi : Minggu 2

By FATH INDONESIA | At 3/29/2015 05:12:00 PM | Label : , | 0 Comments

Perbedaan Psikoterapi Dan Konseling

Serta Bentuk Utama Terapi



Yahallo sahabat psycholozy ^_^

Kali ini psycholozy masih membahas tentang Psikoterapi, yang mana pada 3/20/2015 02:56:00 PM Psycholozy membahas tentang “Pengertian, Tujuan dan Unsur Psikoterapi” dan kali ini Psycholozy akan membahas lebih detail lagi yaitu tentang “Perbedaan Antara Psikoterapi dan Konseling Serta Bentuk Utama Dari Terapi”.

"Aku bukanlah orang yang hebat, tapi aku mau belajar dari orang-orang yang hebat."
"Aku adalah orang biasa, tapi aku ingin menjadi orang yang luar biasa."
"Dan aku bukanlah orang yang istimewa, tapi aku ingin membuat seseorang menjadi istimewa."

1. Jelaskan perbedaan antara psikoterapi dan konseling?
2. Jelaskan bentuk-bentuk utama dari terapi?


Perbedaan antara psikoterapi dan konseling

Perbedaan antara keduanya sebenarnya tidak terlalu besar, demikian diucapkan oleh Patterson [1959], karena beberapa metode pada masing-masing seperti pencipta rapport, peranan klien dan arah hubungan atau pendekatan, kesemuanya dipakai oleh keduanya. Black [1952] juga mengemukakan bahwa beberapa metode yang universal dan esensial pada psikoterapi seperti rappor, menerima dan menghargai hakikan dan martabat pasien, kualitas hubungan dengan pembatasannya, yang semua bisa di pakai dalam konseling. Hal yang kiranya sama juga dikemukakan oleh Tyler [1961, 1969]. Membedakan metode keduanya karena itu sulit dilakukan saecara tajam, hal ini karena di dalam psikoterapi sendiri banyak sekali metode yang berlainan satu sama lain, demikian juga di dalam konseling itu sendiri, sehingga mempersulit membedakan keduanya.

Perbedaan mengenai metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant [1972] sebagai berikut:
Konseling ditandai dengan jangka waktu uang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transferens, lebih menekankan pada situasi yang real, lebih kognitif dan berkurang internsitas emisi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.

Kutipan uraian dari Brammer & Shostrom [1977] dan Thompsn & Rudolph [1983] tentang perbedaan konseling dan psikoterapi adalah :

1. Konseling ditandai dengan adanya terminologi seperti : “educational. Vocational, supportive, situational, psoblem solving, conscious, awerness, normal, present-tome, dan short-time”
2. Sedangkan psikoterapi ditandai oleh: “ supportive, roconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe wmotional problems and long term”

Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone [1977] dan Patterson [1973] yang dikutip oleh Thompson & Rudolph [1983], sebagai berikut :

Konseling untuk
* Klien
* Gangguan yang kurang serius
* Masalah : jabatan, pendidikan
* Berhubungan dengan pencegahan
* Lingkungan pendidikan dan non medis
* Berhubungan dengan kesadaran
* Metode pendidikan

Psikoterapi untuk
* Pasien
* Gangguan yang serius
* Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
* Berhubungan dengan penyembuhan
* Lingkungan medis
* Berhubungan dengan ketidak sadaran
* Metode penyembuhan


Bentuk-bentuk utama dari terapi

Atkinson (dalam Maulany, 1994) mengemukakan bentuk utama dari terapi yang digunakan oleh para psikiater atau psikolog, yaitu:

1. Teknik Terapi Psikoanalisa
Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis Freud. Menurutnya, paling tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit mental, yaitu dengan mempelajari otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi bebas, dan analisa mimpi. Teknik freud ini selanjutnya disempurnakan oleh Jung dengan teknik terapi Psikodinamik.

2. Teknik Terapi Perilaku
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara lain desensitisasi, sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku yang pantas dan regulasi diri perilaku.

3. Teknik Terapi Kognitif Perilaku
Terapis membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik.

4. Teknik Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesunguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal (client-centered-therapy). Gangguan psikologis diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau orang lain.

5. Teknik Terapi Eklektik atau Integratif
Yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.

6. Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedang terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri, atau hubungan arang tua-anak, untuk mempelajari cara yang lebih efektif, untuk berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalahnya.


Sumber :
Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan psikoterapi – cetakan 7. Jakarta: Gunung Mulia. [E-book]. Tersedia: https://books.google.co.id/books/about/Konseling_Dan_Psikoterapi.html?hl=id&id=-vjvjGDxJi4C. [29 maret 2015].
Maulany, R. F. (1997). Buku saku psikiatri. Jakarta: EGC.

Jumat, 20 Maret 2015

Psikoterapi : Minggu 1

By FATH INDONESIA | At 3/20/2015 02:56:00 PM | Label : , | 0 Comments

Pengertian, Tujuan Dan Unsur Psikoterapi


Yow.. yow.. yow.. yow!!!

Salam sejahtera untuk sahabat psycholozy.blogspot.com ^o^

Setelah sekian lama hiatus, kini psycholozy.blogspot.com membuat postingan kembali berhubungan dengan TA baru, di semester baru, di mata kuliah yang baru dan juga dengan dosen yang baru psycholozy.blogspot.com jumpai.

Okay.. untuk tugas softskill pada minggu pertama ini dalam mata kuliah Psikoterapi, psycholozy.blogspot.com mendapat tugas untuk :

  1. Menjelaskan tentang pengertian Psikoterapi.
  2. Menjelaskan tentang tujuan serta unsur² dalam Psikoterapi.

Check It Out :”3


Pengertian Psikoterapi

Istilah psikoterapi mempunyai pengertian cukup luas, karena istilah psikoterapi digunakan dalam berbagai bidang operasional ilmu empiris seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial, pendidikan dan ilmu agama. Psikoterapi (psychotherapy), secara etimologis berasal dari kata ”psyche” yang berarti ”mind” atau “jiwa” dan ”therapy” yang berarti ”merawat atau mengasuh”, sehingga psikoterapi dapat diartikan sebagai perawatan terhadap aspek kejiwaan seseorang.

Psikoterapi secara terminologi

Menurut Atkinson mengatakan bahwa psikoterapi adalah pengobatan alam pikiran atau lebih tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis.

Sedangkan menurut Carl Gustav Jung, psikoterapi telah melampaui asal usul medisnya dan tidak lagi merupakan suatu metode perawatan orang sakit. Kini digunakan untuk orang yang sehat atau pada mereka yang mempunyai hak atas kesehatan psikis yang penderitaannya menyiksa kita semua. Berdasarkan pendapat Carl Gustav Jung tersebut, maka psikoterapi selain berfungsi kuratif (penyembuhan), juga berfungsi preventif (pencegahan) dan konstruktif (pemeliharaan dan pengembangan) dari jiwa yang sehat. Ketiga fungsi tersebut mengisyaratkan bahwa usaha untuk berkonsultasi kepada psikiater atau terapis tidak hanya ketika psikis seseorang dalam kondisi sakit, akan tetapi lebih baik jika dilakukan sebelum datangnya gejala atau penyakit mental, karena hal tersebut dapat membangun kepribadian yang sempurna.


Tujuan Psikoterapi

Tujuan Psikoterapi dengan pendekatan Psikodinamik, menurut Ivey (1987) adalah:
Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Psikoanalisis, menurut Corey (1991):
Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey (1987):
Untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.

Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Behavioristik, dijelaskan oleh Ivey (1987):
Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus dilakukan oleh klien. Corey (1991) menjelaskan mengenai hal-hal sebagai terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptive dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.

Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Ivey (1987):
Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Corey (1991) merumuskan tujuan terapi Gestalt sebagai berikut: membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya.


Sedangkan tujuan psikoterapi menurut Buku Saku Psikiatri pada halaman 521: 
  • Perawatan akut (intervensi krisis dan stabilisasi)
  • Rehabilitas (memperbaiki gangguan perilaku berat)
  • Pemiliharaan (pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
  • Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien)

**”mungkin” masih ada lagi “mungkin ya”, berhubung psycholozy.blogspot.com menggunakan e-book dan pada halaman 522-523 terdapat keterangan “pages 522 to 523 are not shown in this preview” jadi hanya sampai sebatas ini informasi yang dapat psycholozy.blogspot.com tentang tujuan psikoterapi dari Buku Saku Psikiatri, mungkin dari sahabat psycholozy.blogspot.com ada yang mau menambahkan, silahkan kirim e-mail atau klik disini agar nantinya admin dapat menyunting postingan ini, demi memperkaya pengetahuan sahabat psycholozy.blogspot.com bersama ^o^**


Unsur Psikoterapi

Masserman (Karasu, 1984) telah melaporkan tujuh "parameter pengaruh" dasar yang mencakup unsu-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk peran sosial (martabat) psikoterapis : hubungan (persekutuan terapeutik), hak, retrospeksi, re-edukasi, rehabilitasi, resosialisasi dan rekapitulasi.

Unsur-unsur psikoterapik dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi. Ciri-ciri ini dapat diubah dengan berubahnya tujuan terapeutik, keadaan mental dan kebutuhan pasien. Psikoterapi ditandai dengan tujuan, lingkungan, format, jadwal waktu, tehnik dan penggunaan bersamaan modalitas terapeutik lain.

Unsur Psikoterapi yang lain, yang didapat dari “http://psi442.weblog.esaunggul.ac.id/ dengan postingan berjudul "BAHAN PRESENTASI SEMESTER GANJIL - Psikoterapi Pertemuan 2” dengan author KUSMAYANTI pada page 8 :

  • Dual individu saling terikat dalam interaksi yang bersifat rahasia, dimana klien akan dibukakan jalan untuk menjadi tahu.
  • Interaksi umumnya terbatas pada pertukaran verbal.
  • Interaksi berlangsung dalam jangka waktu lama.
  • Hubungan bertujuan untuk mengubah perilaku tertentu pada klien, yang telah disetujui oleh kedua pihak.




Sumber:

Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan psikoterapi – cetakan 7. Jakarta: Gunung Mulia. [E-book]. Tersedia: https://books.google.co.id/books/about/Konseling_Dan_Psikoterapi.html?hl=id&id=-vjvjGDxJi4C. [20 maret 2015].

Tomb, David A. (1997). Buku saku psikiatri - cetakan 1. Jakarta: EGC. [E-book]. Tersedia: https://books.google.co.id/books?id=mfsgp_zkmWwC&dq=unsur+psikoterapi&source=gbs_navlinks_s. [20 maret 2015].

Kusmayanti. (2014). Bahan presentasi semester ganjil - psikoterapi pertemuan 2. [Ppt]. Tersedia: http://psi442.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/697/2014/10/Psikoterapi-Pertemuan-2.ppt. [20 maret 2015].


Semua konten atau isi yang terdapat di postingan di psycholozy.blogspot.com, merupakan hak cipta masing-masing pemilik. Jika Anda pemilik hak cipta dari suatu konten atau isi dan tidak ingin ditampilkan dalam psycholozy.blogspot.com, Anda dapat mengirimkan email pemberitahuan dan saya akan segera menghapus konten atau isi yang bersangkutan. Klik Contact Me untuk tindak lebih lanjut.

[Sumber maupun referensi dapat dilihat pada footer di setiap postingan]
◄ Posting Baru Posting Lama ►
Semua konten atau isi yang terdapat di postingan di psycholozy.blogspot.com, merupakan hak cipta masing-masing pemilik. Jika Anda pemilik hak cipta dari suatu konten atau isi dan tidak ingin ditampilkan dalam psycholozy.blogspot .com, Anda dapat mengirimkan email pemberitahuan dan saya akan segera menghapus konten atau isi yang bersangkutan. Klik Contact Me untuk tindak lebih lanjut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Join Our Fan Page on Facebook!

Chat

Join Conversation

Copyright © 2012. psycholozy - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz