TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA

Kamis, 02 Januari 2014

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal (1)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 04:16:00 PM | Label : | 0 Comments


Dampak Internet Terhadap Masyarakat Luas Dari Berbagai Tinjauan Bidang Psikologisnya

Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif maupun efek negatif.

Efek positif yang didapat karena semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak kalah besar dari efek positif yang diberikan.

Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:
  • Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
  • Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
  • Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan.


Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
  • Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
  • Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
  • Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.



sumber
v
http://amanda2609.blogspot.com/2012/11/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup.html


Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Internet

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 04:04:00 PM | Label : | 0 Comments

Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Internet

Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Komputer sebagai media komunikasi,yaitu komunikasi antara seseorang individu dan individu lain dilakukan melalui komputer. Teknologi online juga membuat sangat sederhana untuk berpartisipasi dalam dukungan komunitas dan kelompok. Walaupun internet dikembangkan pada tahun 1960 penelitian lain yang menunggunakan komputer untuk membiarkan individu berkomunikasi atau berbicara untuk perangkat lunak Program.

Perangkat lunak ini disebut ELIZA, adalah sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum di 1960 untk meniru komunikasi seorang terapis.Ini adalah contoh pertama dari komputer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.

E-Terapi adalah sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan klien cara mengakses seorang profesional kesehatan mental secara online.e-terapi yang sering dilakukan melalui komunikasi e-mail dengan terapis,hal ini juga dapat termasuk chat dan koferensi video ,meskipun ini kurang sering digunakan.Juga disebut sebagai terapi online.

Dampak positif dari psikoterapi online ini antara lain; dapat mengikuti tes secara gratis, hasilnya dengan cepat dapat diketahui, dapat melakukan tes berkali-kali, dan dapat dilakukan kapan saja.
Dampak negatifnya; hasil yang didapatkan kurang akurat karena kita tidak dapat berkonsultasi kepada psikolog secara langsung, alat tes psikologi bisa saja jadi tak rahasia lagi, dan lain sebagainya.


Ciri psikoterapi :

  • Proses : Interaksi pihak, formal, profesional, legal, etis
  • Tujuan : Perubahan kondisi psikologis individu - pribadi yang positif / optimal (afektif, kognitif, perilaku/kebiasaan)
  • Tindakan, berdasar : - ilmu (teori-teori), teknik, skill yang formal - assessment (data yang diperoleh melalui proses assessment - wawancara, observasi, tes, dsb)


Tujuan terapi (Korchin) :

  • memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
  • mengurangi tekanan emosional
  • mengembangkan potensi klien
  • mengubah kebiasaan
  • memodifikasi struktur kognisi
  • memperoleh pengetahuan tentang diri
  • mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
  • meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
  • mengubah kondisi fisik
  • mengubah kesadaran diri.
  • mengubah lingkungan sosial


Dasar psikoterapi :

Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi / diubah melalui intervensi psikologi yang direncanakan

Terapi akan efektif jika :

  • Adanya pemulihan dalam hubungan interpersonal
  • Adanya keterampilan coping yang lebih baik - pertumbuhan personal



sumber
v
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi


Tes Psikologi Online

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 03:56:00 PM | Label : | 0 Comments

Tes Psikologi Online

Tes psikologi atau psikotes sendiri merujuk pada suatu prosedur sistematis untuk mendapatkan sampel perilaku yang relevan dengan fungsi kognitif atau afektif. Setelah mendapatkan sampel perilaku yang relevan tersebut, kemudian dilakukan evaluasi dan penilaian berdasarkan standar penilaian yang ada.
Karena penilaian tersebut, maka setiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda dan mendapatkan hasil yang berbeda pula. Tes psikologi online yang sering kita temui, mencoba untuk menyajikan terhadap kemampuan kognitif atau afektif tertentu bagi diri seseorang.

Jenis-jenis Tes Psikologi Online

Jika melihat sekilas dalam tes psikologi online yang banyak terdapat di dunia maya, maka kita akan dapat mengelompokkan beberapa jenis tes tersebut. Pengelompokkan tentang jenis tes psikologi sebenarnya sama dengan pengelompokkan di dalam pembelajaran tentang diagnostik yang diberikan kepada mahasiswa fakultas psikologi. Jenis-jenis tes psikologi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Tes Matematika
Tes psikologi secara online salah satunya memuat tentang tes matematika. Tes matematika ini memuat tentang hal-hal seputar deret, irama bilangan, penjumlahan, pengurangan, dan pembagian.

2. Tes Logika atau Penalaran
Tes psikologi online tentang logika atau penalaran biasanya berupa deret huruf maupun penalaran yang terdiri atas deret gambar, baik dua maupun tiga dimensi. Hal yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan kita dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu yang kemudian diwujudkan dengan gambar.

3. Tes Verbal
Tes psikologi online tentang verbal mengukur kemampuan berbahasa seseorang. Tes ini bisanya terdiri atas tes sinonim atau padanan kata, antonim atau lawan kata, penalaran verbal yang bisa jadi berupa soal mengerti sebuah wacana tertentu, juga soal diksi, dan pengertian serta perbandingan antarkata.

4. Tes Kraeplin atau Tes Pauli
Tes ini banyak sekali terdapat dalam tes psikologi secara online karena bersifat hitungan dengan angka yang berganti-ganti menjulang ke atas. Hal yang diukur dalam tes ini sebenarnya adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, penyesuaian diri, ketelitian, dan sekaligus kecepatan dalam mengerjakan tugas.

5. Tes Wartegg
Meskipun jarang, tetapi tes wartegg juga dibahas dalam tes psikologi secara online. Tes wartegg menyajikan sebanyak delapan tanda yang kemdudian kita diperintahkan untuk menggambar sesuatu dari tanda-tanda yang telah disediakan tersebut. Tes ini mengukur tentang kepribadian seseorang dan cara sistematis seseorang dalam menyelesaikan persoalan.

6. Tes Draw-A-Person (DAP)
Tes DAP memerintahkan kita untuk menggambar orang dalam bentuk detail. Gambar orang ini tak bisa diganti dengan gambar binatang, tumbuhan, maupun benda mati. Tes ini bukan menilai kemampuan kita dalam melukis atau menggambar. Oleh karenanya, dalam tes psikologi online, tes ini tidak terlalu banyak dibahas. Sebenarnya yang ingin diukur kepribadian kita dengan cara melihat tebal tipisnya goresan pensil, jenis kelamin orang yang digambar, dan beberapa detail lainnya.

7. Tes BAUM
Tes ini juga merupakan tes kepribadian, yaitu kita diminta untuk menggambar pohon berkayu. Tak boleh menggambar pohon pisang, kelapa, atau tanaman perdu. Tes BAUM jarang diberikan pada tes psikologi online karena sistemnya memang bukan mengambil skor nilai, tetapi menilai kepribadian dari goresan tangan.

8. Tes Army Alpha dan Beta
Tes ini merupakan tes yang seringkali digunakan dalam rekrutmen bidang angkatan bersenjata dan telah dipakai sekian lama di USA. Tes Army-Alpha dan beta jarang muncul pada tes psikologi online karena sifatnya yang memilih gambar-gambar hilang dalam beberapa gambar yang terpotong. Tes ini untuk menilai kecermatan serta ketepatan seseorang dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan menentukan keputusan.

9. Tes Minat dan Bakat
Tes bakat banyak terdapat dalam tes psikologi online seperti MBTI, mulai dari versi pertama sampai dengan versi yang telah disempurnakan. Fungsi tes bakat yaitu untuk mengukur minat dan bakat seseorang dalam satu bidang tertentu.

Tes ini dipergunakan ketika akan mengarahkan siswa memilih jurusan di SMA. Bisa juga dipergunakan ketika siswa akan memilih jurusan ketika kuliah agar sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Bisa jadi seseorang memiliki bakat pada bidang verbal, bidang eksak, atau kesenian, serta memiliki bakat kepemimpinan. Ada juga bakat yang tidak bisa diukur dengan tes ini.
10. Tes EPPS

Ini merupakan tes yang banyak dibahas dan disajikan dalam tes psikologi online. Test EPPS termasuk jenis tes kepribadian. Tes ini terdiri atas sembilan puluh nomor lebih. Kesemua soal pada tes EPPS memiliki keterkaitan hubungan antara satu pernyataan dengan pernyataan yang lainnya.
Tes ini digunakan untuk mengukur seberapa besar motivasi, kebutuhan, dan sikap seseorang dalam menghadapi permasalahan atau pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Jawaban EPPS pastilah beragam antara satu orang dengan lainnya. Namun, percaya diri dan konsistensi merupakan hal terbaik yang perlu dijaga ketika kita mengerjakan tes EPPS.

Tip Sukses Hadapi Tes Psikologi Selain Mempelajari Tes Psikologi Online

Beberapa tes psikologi memang tak bisa dipelajari meskipun kita sudah berlatih melalui tes psikologi online. Namun, beberapa lagi membutuhkan kecermatan dan konsistensi diri kita agar mendapatkan hasil sesuai harapan. Berikut beberapa tip sukses menghadapi tes psikologi untuk meraih kesuksesan menuju jenjang sekolah atau perolehan pekerjaan yang lebih baik.

1. Persiapan Ffisik Sebelum dan Ketika Berlangsungnya Tes

Persiapkan alat tulis sesuai standar tes. Meskipun tidak diumumkan, biasakan untuk menyiapkan alat tulis sebelum berangkat ke tempat tes. Beberapa di antara alat tulis yang perlu dipersiapkan adalah pensil 2B, pensil HB (untuk menggambar), penghapus pensil, pulpen (jangan bolpoint karena tintanya bisa luntur), dan penggaris.

Beristirahat dengan cukup, terutama pada malam sebelum tes berlangsung. Dengan istirahat yang cukup, maka pagi harinya kita bisa menghadapi tes dengan perasaan segar bugar dan penuh konsentrasi.

Membersihkan diri dan makan pagi. Sebelum berangkat ke tempat tes, usahakan mandi dan berpakaian rapi. Kebersihan diri dan pakaian menunjang performance dan kepercayaan diri sehingga bisa berkonsentrasi menghadapi tes psikologi. Karena ini bukan lagi tes psikologi online seperti latihan kita selama ini. Jangan lupa pula untuk makan pagi agar perut terisi dengan secukupnya.

Mengetahui tempat tes sehari sebelumnya. Jangan lupa untuk mencari tempat penyelenggaraan tes psikologi yang akan dihadapi. Hal ini untuk memudahkan kita mencarinya keesokan hari sehingga menghemat waktu dan tenaga untuk mengerjakan tes saja.

2. Persiapan Psikis

Persiapan psikis yaitu persiapan mental sebelum dan ketika menghadapi tes psikologi. Persiapan mental ini bisa mulai dilakukan pada saat latihan dengan tes psikologi secara online. Karena melatih mental adalah melatih kepercayaan diri, keyakinan, dan tindakan jujur diri kita masing-masing. Dengan adanya kepercayaan diri dan keyakinan akan apa yang telah dilakukan tersebut, maka hasil yang diperoleh juga akan maksimal dan tepat pada sasaran yang diinginkan.

Selain berlatih tes psikologi online, yang perlu untuk dilakukan terutama adalah berdoa. Dengan berdoa dan meminta pertolongan kepada Tuhan, maka semua pekerjaan yang kita lakukan akan menjadikan baik adanya.



sumber
v
http://www.anneahira.com/tes-psikologi-online.htm

Psikologi Dan Internet Dalam Lingkup Interpesonal (3)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 03:50:00 PM | Label : | 0 Comments

Computer Supported Cooperative Work

CSCW pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial.

Dengan CSCW maka groupware dapat dimaksimalkan dengan kakas dan teknik yang dikembangkan oleh CSCW tersebut. Sehingga sistem kerja kelompok yang terkoneksi internet bisa dimaksimalkan serta dicari pengembangannya lebih lanjut.



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Computer_supported_cooperative_work

Psikologi Dan Internet Dalam Lingkup Interpesonal (2)

By FATH INDONESIA | At 1/02/2014 03:31:00 PM | Label : | 0 Comments

Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet

Penyebab daya tarik antara individu yang satu dengan yang lainnya adalah :
  • Kedekatan fisik
  • Kesamaan pendapat dan kepribadian, minat dan pengalaman, gaya interpersonal
  • Adanya rasa suka secara timbal balik (reciprocal liking)
  • Daya tarik fisik.


Teori-teori Keterikatan Interpersonal
  1. Social Exchange Theory: Gagasan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
  2. Equity Theory: Gagasan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah pihak diperkirakan seimbang.


Tujuan Komunikasi Interpersonal
  1. Menemukan Diri Sendiri
    Tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
  2. Menemukan Dunia Luar
    Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa, hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
  3. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
    Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
  4. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
    Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis dan membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
  5. Untuk Bermain Dan Kesenangan
    Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
  6. Untuk Membantu
    Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.


Efektifitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). ( Devito, 1997, p.259-264 ).
  1. Keterbukaan (Openness)
    Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidakacuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).

  2. Empati (empathy)
    Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

  3. Sikap mendukung (supportiveness)
    Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategi, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.

  4. Sikap positif (positiveness)
    Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

  5. Kesetaraan (Equality)

  6. Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.


Bicara tentang ketertarikan interpersonal dalam internet, Komputer merupakan media komunikasi yang memberikan tempat baru bagi pengaruh keakraban. Kenyataannya, seseorang dengan jarak ribuan mil menjadi tidak berarti dengan adanya internet walau tidak bisa bertemu. Keakraban dan jarak fungsional ditentukan oleh layar komputer. Apakah terdapat perbedaan antara hubungan yang dijalin via computer dibanding dengan yang dibentuk dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja iya, karena ketika berjumpa melalui internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas percakapan, sedangkan mereka yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, & Gleason, 2002). Jika kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita segera melihat penampilan fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu online, mereka dapat menyembunyikan tampangnya dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya tariknya, seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial. Anonimitas internet dapat memudahkan orang untuk mengungkapkan informasi personalnya. Sebagai akibatnya, individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu mengekspresikan aspek-aspek penting dari diri riil mereka saat berinteraksi melalui internet. Katelyn McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang mungkin menjalin persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang melalui tatap muka.

Melalui internet orang dapat melakukan komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas sekaligus, chatting online dengan fasilitas beberapa room yang tersedia memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara bersama, atau beberapa komunitas website (social networking) seperti Friendster, MySpace, Facebook, atau Twitter memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengekspresikan dirinya ke depan publik. Beberapa individu lebih merasa dirinya nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya dibandingkan teman dalam dunia nyata. Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata. dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang terlibat dalam komunikasi cyberspace (seperti; mailing list, diskusi group, forum, chat rooms, bulletin boards, dsb) memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam hubungan sosial, akan tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata.

Minimnya komunikasi verbal, dimana individu mencoba memahami teks-teks kalimat yang muncul membuat kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi pengguna internet (Huang, 1996). Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada tingkat pemahaman teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa orang, tidak perlu takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas dalam mengekspresi dirinya dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata adalah hal yang sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang baru kita kenal.

Dalam beberapa hal, beberapa individu juga cenderung untuk menutup dirinya dan bersikap bohong, dimana kata-kata teks yang diungkapkan tidak sesuai dengan perilakunya dalam keseharian, kejadian ini akan terus berlanjut selama komunikasi di internet terus dilakukannya. Teks juga hanya memberikan pemahaman yang tidak memadai dalam memahami sebuah kondisi emosional, kesalahan dalam interpretasi sering terjadi dibandingkan dengan kondisi nyata (real life). Kondisi-kondisi ini akan menjadi tantangan bagi pengguna internet untuk terus melibatkan dirinya secara online lebih mendalam.


Hambatan Psikologi dalam Interpersonal-Relation

Sejalan berkembangnya ketertarikan interpersonal dalam internet muncullah suatu relationship (hubungan) seperti pertemanan, murid-guru, kelompok, hubungan kerja, bahkan hubungan kekasih. Namun dalam berjalannya hubungan tersebut tidak sepenuhnya lancar atau aman, bahkan ada beberapa kejadian dimana suatu hubungan harus hancur karena beberapa hal yaitu :

Identitas Palsu, dalam dunia maya seorang netter dapat menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu yang dirancang seseorang pada akun facebooknya, atau bisa juga orang tersebut memalsukan sebagian statusnya seperti seorang yang telah menikan memasang status single pada facebooknya untuk mencari perhatian orang lain atau memudahkannya mencapai sesuatu.

Kurang Terjaminnya Komitmen, setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan kemudian pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.

Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika anda berkunjung ke situs (yahoo.com) dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku maka anda akan menemui komentar-komentar yang diketik dengan eksplisit dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.


Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online-Relation

Selain adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia maya di dalamnya juga terdapat beberapa perilaku negatif seperti adanya cyber-cheating dan cyber flirting.

Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.

Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif cyber flirting tersebut.



sumber
v
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html
http://dnf10.blogspot.com/2012/11/psikologi-ketertarikan-interpersonal.html


◄ Posting Baru Posting Lama ►
Semua konten atau isi yang terdapat di postingan di psycholozy.blogspot.com, merupakan hak cipta masing-masing pemilik. Jika Anda pemilik hak cipta dari suatu konten atau isi dan tidak ingin ditampilkan dalam psycholozy.blogspot .com, Anda dapat mengirimkan email pemberitahuan dan saya akan segera menghapus konten atau isi yang bersangkutan. Klik Contact Me untuk tindak lebih lanjut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Join Our Fan Page on Facebook!

Chat

Join Conversation

Copyright © 2012. psycholozy - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz