TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA

Senin, 29 Oktober 2012

Pengaruh Kebudayaan Asing Manakah yang Sulit dan yang Mudah Di Terima

Pengaruh Kebudayaan Asing Manakah yang Sulit dan yang Mudah Di Terima


Postingan kali ini saya akan mencoba menjawab tugas dari dosen tercinta Ilmu Budaya Dasar, Ibu Meti Nurhayati, perihal membuat tulisan tentang manusia dan kebudayaan, adapun isi dan batasan masalahnya yaitu, pengaruh kebudayaan asing manakah yang sulit dan yang mudah diterima, berikan penjelasannya!!!

Unsur kebudayaan asing yang masuk akibat globalisasi, sangat berpengaruh terhadap kebudayaan bangsa Indonesia, karena pengaruh tersebut merambat sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Pengaruh itu juga akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat di Indonesia. Apabila masyarakat Indonesia tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar dan menerimanya serta-merta maka akan terjadi ketidak-seimbangan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Masuknya unsur kebudayaan asing yang belum bahkan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, sangat di khawatirkan dapat menyebabkan terjadinya kegoncangan budaya. Akan tetapi di sisi lain, masuknya unsur kebudayaan asing juga bermanfaat bagi kehidupan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima :

  • Unsur kebudayaan kebendaan.
  • Unsur kebudayaan yang membawa manfaat besar.
  • Unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur kebudayaan tersebut.

Karena pada umumnya unsur kebudayaan asing berupa kebendaan seperti halnya peralatan, sudah dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Komputer, Laptop, Notebook, PDA, Tablet PC, Smartphone, Handphone dan lain sebagainya. Tanpa adanya unsur kebudayaan kebendaan ini masyarakat Indonesia akan jauh tertinggal dalam peradaban globalisasi. Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi membuat informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah dan cepat kita terima. Seperti halnya : Internet, Televisi, Radio dan lain-lain.

Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima :

  • Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
  • Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
    Contoh : Makanan pokok, orang Indonesia pertama kali di perkenalkan dengan makanan pokok berupa nasi, sehingga ada yang berpendapat ‘kalau belum makan nasi, perut terasa belum pas’.



Dengan masuknya unsur-unsur globalisasi yang sangat gencar dalam waktu yang relatif cepat akan mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan sosial secara berkesinambungan. Hal ini menyebabkan anggota-anggota masyarakat tidak mampu mengukur tindakannya dan dan tidak dapat mengantisipasi arus globalisasi yang sedang berlangsung. Kebimbangan yang dihantui masyarakat Indonesia dalam menerka-nerka kebudayaan asing mana yang pas dengan ideologi bangsa akibat ‘serangan’ unsur-unsur kebudayaan dari luar dapat mendorong perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas, gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan norma-norma, konsumerisme meningkat sedangkan produktif menurun, dan penyalahgunaan narkotika.

Faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain :

1. Keterbatasan masyarakat dalam hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

2. Pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan, ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.

4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.

5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

Tidak bisa dipungkuri bahwa halnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat dan mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
Oleh sebab itu, generasi muda sebaiknya dapat menfilterisasi unsur-unsur kebudayaan asing mana yang dapat di ambil sesuai dengan ideology dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat dan unsur-unsur kebudayaan asing mana yang hanya cukup kita ketahui tetapi tidak diaplikasikan dalam kehidupan berkebudayaan di Indonesia.


Referensi
dari
http://piljehteomi.blogspot.com/2011/05/budaya-asing-yang-sulit-diterima-dan.html
- dengan menambahkan kosakata dan merubah gaya bahasa -
oleh
http://psycho-tech.blogspot.com/
Referensi
dari
http://piljehteomi.blogspot.com/2011/05/budaya-asing-yang-sulit-diterima-dan.html
- dengan menambahkan kosakata dan merubah gaya bahasa -
oleh
http://psycho-tech.blogspot.com/

1 komentar:

Jual-beli Printer mengatakan...

yaps, bener ntuh, sebgai kaula muda, sebaiknya kita juga harus memilah kebudayaan an kebiasaaan asing mna kah yang bernilai lebih positif dan yg semestinya di terima ;)

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
Semua konten atau isi yang terdapat di postingan di psycholozy.blogspot.com, merupakan hak cipta masing-masing pemilik. Jika Anda pemilik hak cipta dari suatu konten atau isi dan tidak ingin ditampilkan dalam psycholozy.blogspot .com, Anda dapat mengirimkan email pemberitahuan dan saya akan segera menghapus konten atau isi yang bersangkutan. Klik Contact Me untuk tindak lebih lanjut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Join Our Fan Page on Facebook!

Chat

Join Conversation

Copyright © 2012. psycholozy - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz