By FATH INDONESIA | At 10/01/2012 08:35:00 AM | Label :
Ilmu Budaya Dasar
| 0 Comments
Manusia dan Kebudayaan
Pendahuluan
Manusia dan Kebudayaan merupakan hal penting atau dasar untuk pembahasan materi-materi IBD selanjutnya, karena manusia dan kebudayaan merupakan 2 hal yang terkait serta sangat erat satu sama lain.
Manusia
Dalam Ilmu Eksakta ( Kimia,Fisika,Biologi ) : Manusia di pandang sebagai kumpulan partikel-partikelatom yang membentuk jaringan sistem , dan merupakan kumpulan berbagai sistem fisik dan energi yang terkait satu sama lain, dan sebagai makhluk biologis yang tergolong mamalia.
Dalam Ilmu Sosial ( Ekonomi,Sosiologi,Politik, Filsafat ) : Manusia merupakan makluk yang ingin memperoleh keuntungan dan memperhitungkan dalam setiap kegiatan, dan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan ingin selalu mempunyai kekuasaan selain makhluk bebudaya juga.
Unsur-unsur pandangan yang membangun manusia :
1. Manusia sebagai unsur yang saling terkait:
- Jasad : Badan kasar pada manusia yang tampak dariluar dapat diraba dan difoto yang menempati ruangdan waktu.
- Hayat : Mengandung unsur hidup yang di tandaigerak.
- Ruh : Bimbingan dan pimpinan tuhan yang bekerja spiritual dan memahami kebenaran dan kemampuan mencipta bersifat konseptual telahirnya kebudayaan.
- Nafs : Kesadaran akan diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian :
- Id : kepribadian paling primitif yang paling tidaktampak dan merupakan libido murni yangmenunjukan ciri alami yang irrasional dan terkaitsex yang secara instingtual menentukan proses ketidaksadaran.
- Ego : Kepribadian yang peranannyamenghubungkan energi id ke dalam salauransosial yang dapat di mengerti orang lain.
- Superego : Berkembang secara internal dalamindividu yang terbentuk dari pengaruh lingkungan sekitar.
Hakekat Manusia
Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa dan wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.
Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal. Dengan akalnya manusia dapat meciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan mampu mempertimbangkan baik buruk untuk dirinya sendiri. Perasaan rohani (luhur) yang terdapat dalam manusia Perasaan Intelektual, Estetis, Etis, Diri, Sosial, Religius.
Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Mahluk ciptaan tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi) yang mempunyai kualitas martabat kerena kemampuan bekerja dan bekarya.
Kebudayaan
Kebudayaan dikaji dari bahasa sansekerta berasal dari kata “Budhayah” yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin berasal dari kata “Colere” yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum diartikan sebagai “Segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia yang bertujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya”
Unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herkovits
Bahwa empat unsur dalam kebudayaan adalah alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik.
Menurut Bronislaw Malinowski
Bahwa unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, lembaga pendidikan dan organisasi kekuatan.
Menurut C.Kluckhohn
Bahwa ada 7 unsur kebudayaan:
- Sistem Religi (Sistem Kepercayaan).
- Sistem Organisasi Kemasyarakatan.
- Sistem Pengetahuan.
- Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi.
- Sistem Teknologi dan Peralatan.
- Bahasa.
- Kesenian.
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud :
- Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia yaitu sistem budaya yang sifatnya abstrak tidak dapat dilihat, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
- Kompleks aktivitas yaitu aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongret dan dapat diamati atau diobservasi.
- Wujud sebagai benda yaitu aktivitaa manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya.
Orientasi Nilai Kebudayaan
Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in ValueOrientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
- Hakekat hidup manusia (MH) Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern dengan menggunakan pola-pola hidup sebagai suatu hal yang baik.
- Hakekat karya manusia (MK) Hakekat karya yang bertujuan untuk hidup, memberikan kedudukan dan merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
- Hakekat waktu manusia (WM) Hekekat yang mempunyai pandangan kepentingan pada masa lalu dan ada pula yang berpandangan masa kini atau masa yang akan datang.
- Hakekat alam manusia (MA) Hakekat yang mempunyai pandangan manusia harus memanfaatkan alam semaksimal mungkin dan manusia harus harmonis dan harus menyerah kepada alam.
- Hakekat hubungan manusia (MN) Hakekat yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia baik secara Horizontal (sesama) atau vertikal (tokoh-tokoh) atau individualitis (menilai tinggi kekuatan sendiri).
Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah bahkan yang dipedalaman atau terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.karena kebudayaan tidak ada yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Terjadinya gerak/perubahan disebabkan oleh beberapa hal :
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri seperti jumlah dan komposisi penduduk.
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup, masyarakat yang hidup terbuka lebih cenderung untuk berubah lebih cepat.
Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidakya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
- Hubungan dengan kebudayaan dari masyarakat dengan orang-orang yang berasal dari luar sangat terbatas.
- Pandangan hidup dan nilai-nilai dalam kebudayaan di tentukan oleh nilai-nilai agama yang berlaku.
- Struktur sosial dalam masyarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan.
- Suatu unsur kebudayaan dapat diterima jika unsur tersebut sudah menjadi landasan bagi unsur sebelumnya.
- Jika unsur yang baru tersebut memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapatdi buktikan kegunaanya oleh masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Sedangkan dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis atau saling terikat satu sama lain, proses dialektis ini tercipta dalam 3 tahap :
- Eksternalisasi yaitu proses manusia untuk mengekspresikan dirinya untuk membangun dunianya.
- Obyektivasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif yang mana pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
- Internalisasi yaitu proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Intinya manusia dan kebudayaan atau manusia dan masyarakat mempunyai hubungan keterkaitan yang sangat erat satu sama lain tanpa dapat membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
http://psycholozy.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-kebudayaan.html
http://psycholozy.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-kebudayaan.html
Sumber & Referensi
▽
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-