TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA | TAUFIQ AKBAR - 17512311 - 4PA06 - JURUSAN PSIKOLOGI - FAKULTAS PSIKOLOGI - UNIVERSITAS GUNADARMA

Sabtu, 25 April 2015

Terapi Psikoanalisa

Moshi~moshi mina ^_^

     Di penghujung bulan April ini, psycholozy akan membahas tentang Psikoterapi, kenapa harus Psikoterapi?? Ya kan, di semester 6 ini softskill psycholozy tentang Psikoterapi :3 haha.
Okay langsung saja ya..

     Apabila memungkinkan psycholozy akan mem-posting 8 judul, walau sebenarnya bu Maria (dosen Psikoterapi) mengatakan minimal 3 postingan dan maksimal 5 postingan, tapi psycholozy mencoba untuk “menjadi yang terbaik dari yang terbaik” –cieee- haha..


Simak plisss :D 

Terapi Psikoanalisa

1. Konsep Dasar Teori Psikoanalisa Tentang Kepribadian

     Menurut Freud, kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar. Alam tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting yang tak kita sadari tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita. Alam bawah sadar (preconscious) memuat semua elemen yang tidak disadari, tetapi bias muncul dalam kesadaran dengan cepat atau agak sukar. Isi alam bawah sadar ini datang dari dua sumber, yang pertama adalah persepsi sadar. Apa yang dipersepsikan orang secara sadar dalam waktu singkat, akan segera masuk ke dalam bawah sadar selagi focus perhatian beralih ke pemikiran lain.
     Kesadaran berupa sikap-sikap, perasaan-perasaan, dan pikiran-pikiran yang ditekan, serta tidak dapat dikontrol oleh kemauan, hanya dengan susah payah ditarik-kalau dapat-ke alam sadar, tidak terikat oleh hukum-hukum logika, dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Keprasadaran adalah kenangan-kenangan yang dapat diingat kembali, meskipun agak sulit; sedangkan kesadaran adalah tingkat pemikiran dan perbuatan yang nyata di mana bahanya mudah diingat kembali dan diterapkan bagi tuntutan-tuntutan lingkungan. Baik bahan sadar maupun bahan prasadar sesuai dengan – dan responsif – terhadap kenyataan.
     Ketidaksadaran adalah dorongan-dorongan, keinginan-keinginan, sikap-sikap, perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, atau insting-insting yang tidak dapat dikontrol oleh kemauan, hanya dengan susah payah ditarik-kalau dapat-ke dalam kesadaran, tidak terikat oleh hukum-hukum logika, dan tidak dapat dibatasi oleh waktu dan tempat. Ketidaksadaran memotivasi sebagaian besar kata-kata, perasaan, dan tindakan manusia. Karena ketidaksadaran tidak mudah disadari.
     Tingkat pikiran prasadar berisi semua elemen yang tak sadar, tetapi dapat dengan mudah disadari. Isi keprasadaran berasal dari dua sumber, yakni persepsi sadar dan ketidaksadaran. Dalam persepsi sadar apa yang dipersepsikan seseorang adalah sadar hanya untuk sementara waktu, tetapi kemudian cepat memasuki keprasadaran bila pusat perhatian beralih ke pikiran lain. Dalam sumber kedua yakni ketidaksadaran, pikiran-pikiran dapat menerobos penyensur yang selalu waspada dan memasuki keprasadarna, sekalipun dalam bentuk tersamar.
     Alam sadar yang memainkan peran yang relatif kecil dalam teori psikoanalitik dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran pada saat tertentu. Kesadaran merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita. Pikiran-pikiran dapat mencapai kesadaran dari dua arah yang berbeda.


2. Unsur-unsur Psikoterapi

a.   Munculnya masalah atau gangguan
     Terapis berusaha memunculkan penyebab-penyebab yang menjadi akar permasalahan dari klien, untuk lebih mengenal karakteristik penyebab gangguan tersebut. Kemudian,terapis memperkuat kondisi psikis dari diri klien sehingga apabila klien mengalami gangguan yang serupa, klien akan lebih siap menghadapi dan mavari solusi dengan cepat.

b.   Tujuan terapi
     Tujuan terapi psikonalitik adalah membentuk jembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari di dalam diri klien. Proses terapeutik di fokuskan pada upaya mengalami kembali pengalaman-pengalaman masa lampau di rekonstruksi, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi kepribadian. Terapi psikoanalitik menekankan dimensi afektif dari upaya menjadikan ketidaksadaran diketahui. Pemahaman dan pengertian intelektual memiliki arti penting tetapi perasaan-perasaan dan ingatan-ingatan yang berkaitan dengan pemahaman diri lebih penting lagi.

c.    Peran terapis
     Karakteristik psikoanalisis adalah terapis atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya berbagi sedikit perasaan dan pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada analis. Proyeksi-proyeksi klien yang menjadi bahan terapi, ditafsirkan dan dianalisis. Analisi terutama berurusan dengan usaha membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal, dalam menangani kecemasan secara realistis, serta dalam memperoleh kendali atas tingkah laku yang impulsif dan irasional.


3. Teknik-teknik Terapi

a.   Asosiasi bebas
     Asaosiasi bebas  adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasan emosi-emosi yg berkaitan dg situasi-situasi traumatik dimasa lalu.

b.     Penafsiran
     Penafsiran adalah suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan transferensi bentuknya merupakan  tindakan analis yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien suatu makna.

c.     Analisis Mimpi
     Analisis mimpi adalah suatu prosedur yg penting untuk menyingkap bahan-bahan yg tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yg tak terselesaikan.

d.  Analisis dan Penafsiran Resistensi
     Analisis dan Penafsiran Resistensi ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yg ada dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.

e.    Analisis dan Penafsiran Transferensi
     Analisis dan Penafsiran Transferensi adalah teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.



Sumber:
Corey, Gerald. (1995). Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Edisi ke-4. Semarang: IKIP Semarang Press.
A.M. Heru Basuki (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Feist, Jess. Feist, Gregory. (2010). Teori Kepribadian (Tehories of Personality) Buku 1. Jakarta: Salemba
Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
Semua konten atau isi yang terdapat di postingan di psycholozy.blogspot.com, merupakan hak cipta masing-masing pemilik. Jika Anda pemilik hak cipta dari suatu konten atau isi dan tidak ingin ditampilkan dalam psycholozy.blogspot .com, Anda dapat mengirimkan email pemberitahuan dan saya akan segera menghapus konten atau isi yang bersangkutan. Klik Contact Me untuk tindak lebih lanjut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Join Our Fan Page on Facebook!

Chat

Join Conversation

Copyright © 2012. psycholozy - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz